Secangkir hot chocolate dan sepotong roti menemani akhir pekanku mencari informasi wisata di Tanjung Jabung Timur. Meskipun Tanjung Jabung Timur tidak terlalu dingin, Aku tetap butuh yang hangat dan manis. Wisata apa saja yang dapat dikunjungi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur?  Sebelum membahas, Aku mau memberi tahu letak Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
         Tanjung Jabung Timur ialah salah satu kabupaten di Provinsi Jambi. Selain itu, Tanjung Jabung Timur terletak dekat dengan Pusat Ibukota Provinsi Jambi. Waktu yang dibutuhkan dari Bandara Sultan Thaha menuju Tanjung Jabung Timur sekitar 90 menit - 120 menit, sedangkan waktu yang diperlukan dari Gentala Arasy menuju Tanjung Jabung Timur sekitar 60 menit - 80 menit. Tanjung Jabung Timur dihuni oleh masyarakat dengan beragam suku dan adat. Kabupaten Tanjung Jabung Timur juga dianugrahi alam yang indah. Pariwisata Kabupaten terdiri dari Pariwisata Alam, Pariwisata Budaya dan Pariwisata Purbakala. 


1. Taman Nasional Berbak (TNB)
             Destinasi pertama yang dapat kamu kunjungi ialah Taman Nasional Berbak (TNB). Destinasi ini merupakan kawasan konservasi lahan basah terluas di Asia Tenggara. Destinasi ini terletak  terletak di pesisir pantai timur Jambi tepatnya di Kecamatan Nipah Panjang, Rantau Rasau, Sadu, sekitar 60 km dari Kota Jambi dengan menelusuri Sungai Batanghari ke arah muara selama ± 3 jam. Selain melalui perairan, destinasi ini dapat ditempuh melalui darat namun membutuhkan waktu yang lebih lama selama ± 5 jam dari Kota Jambi.

     TNB ini mempunyai kondisi topografi yang relatif datar dengan ketinggian hanya mencapai 12,5 meter diatas permukaan laut dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Taman Nasional Berbak sebagai kawasan dengan ekosistem lahan basah rawa-rawa mempunyai ciri-ciri khusus yang ditandai dengan jenis-jenis vegetasi yang tahan dengan genangan air. Perakaran dengan banir (akar papan) yang tinggi dan kokoh serta akar-akar nafas menjadi pemandangan tersendiri.

 Saat berkunjung ke destinasi ini, pengunjung dapat bertemu beragam flora dan fauna. Destinasi ini memiliki 10 jenis pandan dari keluarga Pandanaceae. Bahkan Lebih dari 27 jenis palem dari keluarga Aracaceae berada di kawasan ini, menjadikannya sebagai kawasan dengan jenis palem yang dikenal terbanyak di indonesia. Selain itu, terdapat beberapa jenis primata di destinasi ini seperti Beruk, Kera ekor Panjang, Surih dan Siamang. Kehidupan liar di air diantaranya dari jenis reptilia yaitu Buaya Muara, Buaya Air Tawar/ Sinyulong, Kura-kura Gading, Labi-labi serta Tutong. Beberapa jenis mamalia yang terdapat di kawasan ini diantaranya Tapir, Harimau Sumatera, dan Beruang Madu.
TNB juga dikunjungi beberapa baik media maupun komunitas. Salah satunya ialah Net TV dengan Program "Indonesia Bagus".
(Net.documentary)
2. Festival Sumbun
            Saat berkunjung ke Kabupaten Tanjung Jabung Timur akan menemui kampung nelayan yang terletak dipinggir sungai Batanghari. Salah satunya ialah Kampung Laut. Kampung laut tepatnya terletak di Kecamatan Kualo Jambi. Letaknya tak jauh dari pusat perkantoran Kabupaten Tanjung Jabung. Saat ingin mengunjungi destinasi ini diperlukan waktu ± 60 menit dari Masjid Agung Nur Addarojat dan ± 150 menit dari Kota Jambi. Disini, kamu dapat menemui banyak hasil laut seperti ikan asin yang dijemur.
         
(Net.documentary)

             Kampung Laut merupakan tempat pelaksanaan Festival Sumbun. Festival ini terdiri atas beberapa rangkaian acara seperti talkshow, kesenian dan acara puncak mencari sumbun di pantai. Bagi sebagian masyarakat, kata sumbun tidak terlalu populer karena jarang ditemui. Sumbun sering mendapat sebutan sebagai kerang bambu. Saat Air surut dan pantai telah timbul, masyarakat menuju tempat untuk mencari sumbun. Sebelum berangkat, masyarakat menggunakan bedak cair dengan tujuan terlindung dari sinar matahari. Bisa dibilang fungsi bedak cair sama seperti sunblock. 
              Bagaimana cara mencari sumbun? Cari lubang kecil dan tusuk ujung lubang dengan memberi kapur cair supaya sumbun keluar. Tidak semua lubang ada penghuninya, kadang ada yang kosong. Setelah sumbun keluar, ambil dan masukkan ke dalam wadah. Sumbun yang telah terkumpul, siap di masak. Biasanya masyarakat setempat memasak sumbun seperti soup. Tanda sumbun sudah masak ialah saat bambu terbuka. Unik ya, yuk datang ke festival sumbun. Tahun 2019, festival ini diselenggarakan selama 2 hari yaitu 23 juni-24 juni 2019. 
(@Fhuddin dan @Bellarayid.s)
             Selain sumbun, kampung laut juga memiliki banyak daya tarik lainnya seperti pantai, B-Cafe dan seafood. Pantai yang timbul saat surut tidak jauh dari kampung laut sekitar 20 menit menggunakan pompong. Jadi pilih waktu yang tepat dan selalu perhatikan cuaca ya. Selain pantai, B-Cafe juga memiliki daya tarik tersendiri. B-Cafe ialah konsep cafe yang berada dipinggir Sungai Batanghari. Menikmati minuman hangat atau dingin dan makan ringan sambil melihat pemandangan sungai. Tempatnya juga instagramable buat para pengguna sosial media. Kampung laut juga menjadi tempat yang tepat mencari seafood.
3.Taman 
                Tanjung Jabung Timur memiliki beberapa taman yang direkomendasikan untuk dikunjungi. Taman-taman ini dapat menjadi pilihan berlibur bersama keluarga. Taman-taman tersebut meliputi taman Selaras Pinang Masak, Taman PKK, Taman Selfie Dinas Parbudpora dan taman dekat kantor perindustrian dan perdagangan. Taman Selarang Pinang Masak Terletak di Pinggir Sungai Batanghari dan di bawah jembatan Muara Sabak, sedangkan tiga taman lainnya terletak dekat dengan perkantoran.

      Selengkapnya...

4. Pantai Cemara 
         Saat berkunjung ke Tanjung Jabung Timur, kamu juga dapat berlibur ke pantai. Pantai Cemara memiliki keunikan dibandingkan pantai pada umumnya. Pantai Cemara terletak di Kecamatan Sadu kabupaten Tanjung Jabung Timur tepatnya bersebelahan dengan Taman Nasinal Berbak. Pantai ini meliputi Air hitam laut dan Sungai Cemara. Pantai ini tak hanya sekedar tempat singgah melainkan tempat hidup, makan dan berkembang biak. Pantai ini menjadi tempat terakhir tujuan migrasi burung-burung pantai dari berbagai pantai dunia. Pasir pada pantai cemara berwarna coklat kehitaman. Air pada pantai ini lebih banyak keruh, namun menurut penduduk setempat kadang-kadang bening. Kawasan dengan luas 450 hektar ini menjadi habitat bagi burung air dan daerah persinggahan burung pantai migran. Pantai Cemara masih alami.
            Di Pantai Cemara kita bisa menjumpai berbagai jenis burung dari berbagai negara.  Pada Agustus hingga Maret, Pantai Cemara akan semakin dipadati burung-burung dari Rusia timur laut, Cina, Alaska dan belahan bumi utara lainnya. Oleh karena itu, saat datang ke Pantai Cemara harus memilih waktu yang tepat sehingga pengunjung dapat melihat berbagai jenis burung.
(beritajambi.co)

Selengkapnya...
5. Festival Mandi Safar
            Festival Mandi Safar merupakan salah satu festival yang ada di Tanjung Jabung Timur. Berdasarkan catatan yang ada, prosesi Mandi Safar ini adalah tradisi warisan nenek moyang yang berasal dari Bugis. Menurut sejumlah warga, mandi Safar ini merupakan ritual untuk meminta kepada Sang Kuasa agar terhindar dari bahaya, penyakit dan mensucikan diri dari dosa dengan menceburkan diri ke laut. 
(metrojambi.com)
         
     Untuk di Tanjabtim, ritual Mandi Safar diselenggarakan di Desa Air Hitam Laut Kecamatan Sadu. Festival ini biasanya diselenggarakan dipenghujung tahun, terkadang bulan November dan terkadang bulan Desember. Festival ini biasanya dilaksanakan pagi hari jadi jangan sampai terlambat datang.