Beberapa bulan terakhir, aktivitasku terbatas karena pandemi Covid-19. Intensitas bertemu orang juga sangat terbatas. Berpergian paling jauh hanya ke Kota saat keperluan benar-benar penting. Seakan ingin semua pekerjaan diselesaikan di rumah. Masker dan handsanitizer seakan tak luput dari keseharianku. Sebagai educator, Aku tetap pergi ke tempat kerja meskipun pembelajaran dilaksanakan secara daring. Layar monitor seakan menjadi teman di keseharian.

             Keseharian yang amat berbeda membuat bosan namun demi memutus mata rantai penularan virus, Aku selalu mengurangi intensitas bertemu banyak orang. Beberapa kebutuhan yang tak tersedia ditoko disini, Aku lebih memilih membeli online dibandingkan harus pergi ke kota. Hampir setahun kondisi ini membuatku sejenak ingin berlibur.

             Aku berlibur ke destinasi yang outdoor dan area yang luas serta letaknya tak jauh dari rumah. Candi Muaro Jambi ialah destinasi pilihanku. Destinasi yang terletak di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi. Butuh waktu 20-30 menit dari Gentala Arasy untuk menuju destinasi ini.  Percandian Muaro Jambi ini merupakan kompleks percandian Hindu-Budha terluas di Asia Tenggara dengan total luas mencapai 260 hektare. Sebagian besar arealnya berada di jalur kuno Sungai Batanghari(www.rei.or.id).





Beberapa candi yang sudah dipugar dan bisa dikunjungi wisatawan antara lain Candi Tinggi, Candi Kembar Batu, Candi Kotomahligai, Candi Kedaton, Candi Gumpung, Candi Gedong 1dan 2, Candi Astano, serta kolam Talaga Rajo.


Tiket destinasi ini cukup terjangkau. Untuk Tiket 2 orang dan parkir motor, Aku membayar Rp 21.000,-. Area Candi Muaro Jambi yang luas, Aku memilih menyewa sepeda. Ada banyak sepeda yang dapat disewa dengan harga yang bervariasi. Umumnya harga sewa Rp 10.000,- dengan sepuasnya. Destinasi ini dilengkapi mushola sehingga Aku tidak perlu keluar dari area destinasi saat sholat dzuhur.

Berlibur di masa pandemi tentu berbeda. Aku membawa beberapa masker, makanan, air minum dan handsanitizer. Tak lupa Aku membawa sajadah pribadi. Saat ingin masuk destinasi, Aku tak lupa mencuci tangan. Aku juga menghindari lokasi yang banyak pengunjung. Aku memilih datang lebih pagi agar dapat menghirup udara yang segar. Ini cerita liburanku. Yuk baca ceritaku yang lain. 

Perjalananku juga dapat dilihat di Channel Youtube...Jangan lupa subscribe my channel...
Yuk nonton...