Jepang...
Awalnya Aku hanya bermimpi untuk berkunjung ke Jepang. Akupun mulai membaca berbagai cerita travel blogger yang pernah berkunjung ke Jepang. Cerita tersebut dapat menjadi referensi untuk menyusun itinerary dan berbagai persiapan. Aku tak lupa mencari referensi makanan halal di Jepang. Aku menginstal aplikasi Halal Navi untuk mengetahui lokasi restoran halal. Harga 1 porsi makan di Jepang cukup mahal sekitar 1000 Yen atau sama dengan IDR 130.000. Sebagai anak kos angka tersebut lumayan cukup untuk beberapa hari. Akhirnya, Aku bersama tim mencari alternatif agar dapat menghemat keuangan perjalanan. Aku bersama tim ingin tetap membawa makanan dari Indonesia agar tetap rasa nusantara.


Kami menyadari masing-masing hanya mendapat free bagasi kabin max 7 kg. Untuk membawa makanan lebih banyak, kami membeli bagasi 20 kg sekitar IDR 600.000. Mau tau kami isi apa? Koper hanya kami isi dengan makanan baik makanan matang maupun makanan instan. Kami membatasi setiap orang untuk membawa beras 1,5 kg, 8 buah mie instan, energen dan abon. Selain makanan, kami juga membawa 1 buah rice cooker. Sebelum memasukkan ke dalam koper, kami menimbang 1 per 1 dan menjumlahkan total. Kami mengakumulasikan sekitar 17 kg karena kami menganggap  koper 3 kg.
Untuk bisa memasak, kami memilih apartemen yang memiliki fasilitas kitchen. Kami menginap di salah satu apartement di Osaka yaitu Osaka Daebakine House. Kami memesan melalui aplikasi Booking.com. Apartemen ini sangat lengkap, baik fasilitas kamar tidur, 2 kamar mandi, 2 toilet, dapur, dan mesin cuci. Kami memasak nasi menggunakan panci yang tersedia dan memasak mie. Bisa dibilang tiap hari ada menu mie. Kata temenku,"supaya ada asinnya". Selain membawa makanan dari Indonesia, Kami juga membeli bahan makanan seperti telur, tahu, daun bawang, sayuran. Setiap pagi, Kami sarapan energen dan roti atau mie instan. Siang hari biasanya kami tidak makan diapartement. Lalu makan apa? Biasanya kami membeli nasi dan onigiri di Family mart atau 7 eleven atau Lawson.
Kami membeli secukupnya. Harganya cukup terjangkau yaitu 100 Yen atau sekitar IDR 13.000. Kami hanya membeli onigiri fish dan vegetable, sedangkan nasi cup biasanya kami makan bersama abon. Kami selalu membawa minum mineral dari apartement. Air tersebut kami panas menggunakan water hitter. Kami hanya sekali ke restoran halal Naritaya di Osaka. Kami menggunakan aplikasi Halal Navi untuk menemukan lokasi restoran ini. Alhamdulillah, restoran tersebut menyediakan tempat sholat.


Dengan alternatif ini, kami bisa menghemat uang makan. Uangnya bisa dialihkan ke tiket kereta. Sudah siap travelling ke Jepang?