Hari ketiga di Osaka, Aku mengeksplore destinasi yang belum Aku kunjungi namun destinasi ini tidak terletak di Osaka. Destinasi yang aku kunjungi terletak di Kyoto. Akupun membuat list yang akan dikunjungi sebelum berangkat ke Kyoto.
Pagipun tiba, Aku bersiap-siap dan tak lupa sarapan. Seperti biasa, Aku memasak indomie. Usai menghabiskan semangkuk indomie, Aku menuju cafe milik apartemen sehingga bisa sarapan roti dengan gratis. Aku selalu memeriksa isi tas sebelum berangkat. Aku membawa membawa pasport, kartu identitas, uang, wifi portable, handphone, power bank, tumbler berisi air mineral, buku kecil, pena, kamera, makanan. Makanan yang Aku bawa biasanya makanan ringan, roti, abon, onigiri dan nasi. Aku membeli nasi dan onigiri di Lawson, 7 eleven atau Family Mart. Aku membawa makanan supaya diperjalanan Aku tidak bingung mencari makan siang.
Isi tas sudah lengkap, saatnya berangkat. Aku berjalan dari apartemen menuju Nipponbashi Station. Udara cukup dingin meskipun Aku ke Jepang bukan di musim winter tetapi setelah winter. Seperti biasa, Aku membeli tiket subway dengan tujuan Yodoyabashi Station. Setibanya di Yodoyabashi Station, Aku menuju Osaka Yodoyabashi Station Office untuk membeli Kyoto-Osaka Sightseeing Pass. Sebenarnya ada beberapa lokasi untuk memperoleh Kyoto-Osaka Sightseeing Pass, kebetulan saja lokasi terdekat dari apatemen ialah Yodoyabashi Station. Saat membeli Kyoto-Osaka sightseeing Pass, Aku diminta untuk menunjukkan pasport. Dengan membayar sekitar 700 JPY, Aku dapat menggunakan kartu tersebut untuk transportasi keihan railway dari Osaka menuju Kyoto dan selama di Kyoto untuk satu hari. Aku memilih beberapa destinasi yang Aku kunjungi karena Aku harus kembali lagi di sore hari ke Osaka. Akupun menuju keihan railway Yodobashi Station dengan tujuan Fushimi Inari Taisha Station.
Destinasi pertama yang Aku kunjungi ialah Fushimi Inari Taisha. Pengunjung yang sangat ramai membuatku kesulitan mengambil gambar. Aku sejenak memesan makanan, dan bikin asyik penjualnya menyapaku dengan menggunakan bahasa Indonesia. Setelah menghabiskan makan yang aku makan, Aku menuju Fushimi Inari Taisha. Akupun bertemu pengunjung yang berasal dari Indonesia. Akupun membincang sejenak hingga berakhir kami saling membantu mengambil gambar. Aku melihat kuil dan barisan Torii (gerbang kuil) berwarna orange. Tori merupakan sumbangan dari banyak perusahaan di Jepang kepada kuil inari, yang diyakini tempat bersemayamnya dewa padi dan hasil cocok tanam. Gerbang ini menjadi salah satu spot foto bagi pengunjung yang datang. Saat pengunjung ramai, pengunjung harus bersabar saat mengambil foto supaya foto yang dihasilkan sesuai keinginan. Aku melanjutkan ke destinasi yang kedua. Aku berjalan dari Fushimi Innari Taisha menuju Fushimi Innari Station. Aku menggunakan keihan railway menuju Gion-Shijo Station.
Tibalah Aku di destinasi ke dua. Aku berjalan dari Gion-Shijo Station menuju Yasaka Shine. Cukup lumayan membuat lelah tetapi pemandangan barisan toko kue tradisional dan kerajinan tangan khas Kyoto membuat sedikit menghilangkan lelah, apa lagi melihat pengunjung yang menggunakan pakaian Jepang, jadi pengen pakai juga. Yasaka Shine terkenal sebagai si penjaga kawasan Gion. Selain itu, Kuil ini juga terkenal sebagai tempat berdo'a di tahun baru atau sering disebut hatsu-mode. Kuil ini juga merupakan tempat penyelenggaraan Festival Gion Masturi atau Festival Gion. Untuk dapat menyaksikan festival ini, pengunjung datang pada musim panas bulan Juli. Saat berkunjung ke kuil ini pada malam hari, pengunjung dapat menikmati susunan lampion yang khas. Sayangnya, Aku berkunjung disiang hari dan bulan April jadinya Aku tidak dapat menikmati lampion itu dan Festival Gion Masturi. Sudah foto-foto, saatnya Aku berkunjung ke destinasi berikutnya.
Destinasi yang terakhir Aku kunjungi di Kyoto masih terletak di Gion. Aku mengunjungi Gion Corner. Dalam perjalanan menuju Gion Corner, Aku melihat seperti pemukiman yang sangat menarik. Dan tak jauh dari Gion Corner terdapat Sakura yang sangat menarik. Sebenarnya, saat Aku datang akan ada pertunjukkan tetapi Aku tidak menyaksikan karena Aku harus segera kembali ke Osaka. Pertunjukan tersebut meliputi upacara minum teh, ikebana, bunraku (pertunjukan boneka kyoto), pertunjukan gagauku court music, alat musik kyoto atau permainan komedi kyogen dan pertunjukan tarian kyo-mai.
Saat mulai senja, Akupun kembali ke Osaka melalui Gion-Shijo Station menuju Yodoyabashi Station. Setibanya di Yodoyabashi Station, Aku menggunakan subway menuju Nippobashi station. Dalam perjalanan menuju apartemen, Aku mampir sejenak membeli nasi, onigiri dan buah seperti banana di Lawson. Demikian perjalananku sehari di Kyoto. Sampai bertemu di perjalanan lainnya.
Pagipun tiba, Aku bersiap-siap dan tak lupa sarapan. Seperti biasa, Aku memasak indomie. Usai menghabiskan semangkuk indomie, Aku menuju cafe milik apartemen sehingga bisa sarapan roti dengan gratis. Aku selalu memeriksa isi tas sebelum berangkat. Aku membawa membawa pasport, kartu identitas, uang, wifi portable, handphone, power bank, tumbler berisi air mineral, buku kecil, pena, kamera, makanan. Makanan yang Aku bawa biasanya makanan ringan, roti, abon, onigiri dan nasi. Aku membeli nasi dan onigiri di Lawson, 7 eleven atau Family Mart. Aku membawa makanan supaya diperjalanan Aku tidak bingung mencari makan siang.
Isi tas sudah lengkap, saatnya berangkat. Aku berjalan dari apartemen menuju Nipponbashi Station. Udara cukup dingin meskipun Aku ke Jepang bukan di musim winter tetapi setelah winter. Seperti biasa, Aku membeli tiket subway dengan tujuan Yodoyabashi Station. Setibanya di Yodoyabashi Station, Aku menuju Osaka Yodoyabashi Station Office untuk membeli Kyoto-Osaka Sightseeing Pass. Sebenarnya ada beberapa lokasi untuk memperoleh Kyoto-Osaka Sightseeing Pass, kebetulan saja lokasi terdekat dari apatemen ialah Yodoyabashi Station. Saat membeli Kyoto-Osaka sightseeing Pass, Aku diminta untuk menunjukkan pasport. Dengan membayar sekitar 700 JPY, Aku dapat menggunakan kartu tersebut untuk transportasi keihan railway dari Osaka menuju Kyoto dan selama di Kyoto untuk satu hari. Aku memilih beberapa destinasi yang Aku kunjungi karena Aku harus kembali lagi di sore hari ke Osaka. Akupun menuju keihan railway Yodobashi Station dengan tujuan Fushimi Inari Taisha Station.
Destinasi pertama yang Aku kunjungi ialah Fushimi Inari Taisha. Pengunjung yang sangat ramai membuatku kesulitan mengambil gambar. Aku sejenak memesan makanan, dan bikin asyik penjualnya menyapaku dengan menggunakan bahasa Indonesia. Setelah menghabiskan makan yang aku makan, Aku menuju Fushimi Inari Taisha. Akupun bertemu pengunjung yang berasal dari Indonesia. Akupun membincang sejenak hingga berakhir kami saling membantu mengambil gambar. Aku melihat kuil dan barisan Torii (gerbang kuil) berwarna orange. Tori merupakan sumbangan dari banyak perusahaan di Jepang kepada kuil inari, yang diyakini tempat bersemayamnya dewa padi dan hasil cocok tanam. Gerbang ini menjadi salah satu spot foto bagi pengunjung yang datang. Saat pengunjung ramai, pengunjung harus bersabar saat mengambil foto supaya foto yang dihasilkan sesuai keinginan. Aku melanjutkan ke destinasi yang kedua. Aku berjalan dari Fushimi Innari Taisha menuju Fushimi Innari Station. Aku menggunakan keihan railway menuju Gion-Shijo Station.
Tibalah Aku di destinasi ke dua. Aku berjalan dari Gion-Shijo Station menuju Yasaka Shine. Cukup lumayan membuat lelah tetapi pemandangan barisan toko kue tradisional dan kerajinan tangan khas Kyoto membuat sedikit menghilangkan lelah, apa lagi melihat pengunjung yang menggunakan pakaian Jepang, jadi pengen pakai juga. Yasaka Shine terkenal sebagai si penjaga kawasan Gion. Selain itu, Kuil ini juga terkenal sebagai tempat berdo'a di tahun baru atau sering disebut hatsu-mode. Kuil ini juga merupakan tempat penyelenggaraan Festival Gion Masturi atau Festival Gion. Untuk dapat menyaksikan festival ini, pengunjung datang pada musim panas bulan Juli. Saat berkunjung ke kuil ini pada malam hari, pengunjung dapat menikmati susunan lampion yang khas. Sayangnya, Aku berkunjung disiang hari dan bulan April jadinya Aku tidak dapat menikmati lampion itu dan Festival Gion Masturi. Sudah foto-foto, saatnya Aku berkunjung ke destinasi berikutnya.
Destinasi yang terakhir Aku kunjungi di Kyoto masih terletak di Gion. Aku mengunjungi Gion Corner. Dalam perjalanan menuju Gion Corner, Aku melihat seperti pemukiman yang sangat menarik. Dan tak jauh dari Gion Corner terdapat Sakura yang sangat menarik. Sebenarnya, saat Aku datang akan ada pertunjukkan tetapi Aku tidak menyaksikan karena Aku harus segera kembali ke Osaka. Pertunjukan tersebut meliputi upacara minum teh, ikebana, bunraku (pertunjukan boneka kyoto), pertunjukan gagauku court music, alat musik kyoto atau permainan komedi kyogen dan pertunjukan tarian kyo-mai.
Saat mulai senja, Akupun kembali ke Osaka melalui Gion-Shijo Station menuju Yodoyabashi Station. Setibanya di Yodoyabashi Station, Aku menggunakan subway menuju Nippobashi station. Dalam perjalanan menuju apartemen, Aku mampir sejenak membeli nasi, onigiri dan buah seperti banana di Lawson. Demikian perjalananku sehari di Kyoto. Sampai bertemu di perjalanan lainnya.
0 Komentar