“Dear Memories”

Lama tak berjumpa kini Aku mencoba menarik kembali ingatan-ingat yang telah berlalu. Banyak yang mengatakan, yang berlalu biarlah berlalu, kita hidup dimasa depan. Disadari atau tidak, peristiwa dimasa lalu tak sepenuhnya dapat dilupakan. Aku sering menceritakan kepada orang lain tentang apa yang aku alami. Seperti Ayah dan Ibu yang sering menceritakan perjuangan hidup di era dahulu. Estapet cerita tak hanya sebatas angin lalu. Jika kita bisa memaknainya, cerita dapat memberikan referensi saat mengambil keputusan, bahkan jika masih relevan dapat membantumu mempersiapkan masa depan. 


Masih membekas dalam ingatanku, saat Aku memutuskan untuk tidak menyelesaikan karya yang aku tulis 7 tahun silam. Memutuskan untuk menunda sebuah mimpi yang pernah aku ingin wujudkan saat mulai duduk di kursi perkuliahan. Di awal ramadhan tahun ini, Ku buka kembali buku harianku yang berisi mimpi yang telah Ku raih dan belum Ku raih. Akupun memutuskan untuk mewujudkan salah satu mimpiku ditahun ini. Ku buka lembaran baru dan ku ingat-ingat kembali bait-bait kenangan yang hampir tergerus oleh usia.


Pandemi yang belum usai dan Aku harus Work From Home membuatkan banyak beraktivitas di rumah. Akupun memulai merangkai kata demi kata hingga terjalin menjadi sebuah cerita. Cerita-cerita yang Aku sampaikan bersumber dari perjalanan panjang yang sangat menginspirasi. Beberapa perjalanan yang menginspirasi dari kisahku dan beberapa berasal dari kisah yang Aku temui. Kisah ini menjadi satu kesatuan yang runtun. Berawal dari mimpi hingga menggapai mimpi. Karya ini ku beri judul “Memories, The Inspiring of Journey”.


Karya ini disajikan menggunakan Bahasa Indonesia dan berisi 97 halaman.