Kenapa Menulis?

Tentu pertanyaan ini pernah melintas dipikiran kita. Biasanya, kita mengerjakan suatu pekerjaan karena benar-benar suka atau ada motivasi lain. Jika ditanya pertanyaan yang sama, Awalnya aku tidak tahu jawabannya. Dan Aku mulai memperoleh jawaban dari pertanyaan itu, saat Aku belajar di Perguruan Tinggi.

Pada awal kuliah, Aku bertemu seseorang yang menginspirasiku untuk menulis. Akupun mencoba mengikuti kompetisi yang diselenggarakan PPWI bekerjasam Kedutaan Besar Marocco untuk Indonesia. Kompetisi tersebut menjadi pembuka untuk impian-impianku berikutnya. Mencoba hal baru tentu mengalami beberapa masalah, bingung ingin mulai darimana dan apa yang harus dilakukan. Pada akhirnya Aku mengetahui, kenapa aku harus menulis.

Dengan terbiasa menulis, Aku dapat menuangkan gagasan yang aku miliki dalam bentuk tulisan dan meningkatkan minat baca. Dengan menulis, Aku gemar membaca beragam literatur karena sebelum menulis Aku harus memiliki banyak referensi. Pembimbingku pernah menyampai “untuk menulis kita perlu membaca banyak referensi. Baca...Baca...Baca..Tulis…

Dengan menulis, Aku belajar riset dan menganalisis. Ide atau gagasan yang dituangkan dalam bentuk tulisan tentunya memiliki landasan sehingga Aku perlu melakukan analisis “mengapa ide tersebut tepat untuk mengatasi sebuah masalah”.

Dengan menulis, Aku dapat meningkatkan skill komunikasi karena Aku harus menyampaikan gagasan kepada pembaca sehingga pembaca dapat memahami inti tulisan. Bahasa yang digunakan mudah dipahami dan informatif. Pemilihan kata juga disesuaikan dengan pembaca yang menjadi sasaran tulisan.

Dengan menulis, Aku juga belajar berimajinasi. Misalnya Aku menulis karya fiksi, Aku harus banyak berimajinasi agar tulisan dapat mengalir natural dan dapat diterima oleh pembaca. Untuk karya non-fiksi, selain memiliki landasan, kita juga perlu berimajinasi dalam menerapkan sebuah gagasan, agar gagasan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan menulis, Aku dapat improve creative thinking skills. Pada saat menulis, kita harus kreatif  sehingga tulisan yang disajikan harus menarik dan tidak monoton sehingga pembaca nyaman membacanya.

Dengan menulis, Aku harus berpikir kritis. Hasil tulisan yang disajikan dapat berupa pemecahan masalah. Seperti karya ilmiah, tulisan berbasis masalah sehingga kita memberikan gagasan yang tepat dalam menyelesaikan masalah. Jangan sampai, gagasan yang kita berikan hanya memindahkan masalah atau menimbulkan masalah baru.

Dengan menulis, Aku dapat berprestasi. Selama study, Aku sering mengikuti lomba karya tulis ilmiah. Saat masuk Top 10, Aku datang ke kampus yang penyelenggara kompetisi. Ada banyak previllage yang didapat seperti teman baru, pengalaman perjalanan, tiket gratis, improve public speaking dan memperoleh hadiah jika menang.

Dengan terbiasa menulis, Aku merasa terbantu saat menyelesaikan tugas akhir atau skripsi. Aku merasa mudah dalam merangkai kata dan mengutip referensi. 

Dan saat Aku apply scholarship, Aku juga tidak mengalami kesulitan saat menulis essai baik “study plan” maupun “kontribusi untuk Indonesia”. Pada saat mengikuti tes scholarship, Aku harus menulis essai on the spot. Dengan terbiasa menulis, Aku tidak mengalami kesulitan.

Dengan terbiasa menulis, Aku dapat dengan mudah menulis karya berupa jurnal. Pada saat duduk dijenjang Magister, Aku mempublikasi beberapa jurnal. 

Ada banyak banget keuntungan saat kita terbiasa menulis. Sebenarnya, keseharian kita tidak terlepas dari menulis. Saat mengirim pesan singkat melalui chatt, mengirim pesan melalui email, membuat caption di social media dan lain-lain.

Selain mengikuti kompetisi menulis, Aku juga berlatih menulis melalui blogger pribadi. Aku berbagi pengalaman di blog pribadiku www.eldoclass.com. Ada banyak kompetisi-kompetisi menulis dimasa pandemi. Saat ini kita bisa produktif menulis karena work from home atau dirumah aja. O y, Aku juga baru saja menerbitkan buku dengan judul “Memories : the Inspring of Journey”. Buku dapat dipesan melalui DM Instagram.

Video selengkapnya :