(Penulis : Mujiono)

            Membahas mengenai remaja, ada banyak pengertian ditengah-tengah masyarakat. Siapakah yang termasuk remaja? Menurut sehatq.com, remaja adalah seseorang yang berada dalam masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Menurut WHO, masa remaja terjadi dalam rentang usia 10-19 tahun. Sementara, menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, arti remaja merupakan penduduk yang berusia 10-18 tahun.  Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Berbagai perubahan terjadi pada diri anak saat telah remaja sebagai bentuk pubertas.

            Salah satu perubahan sebagai bentuk pubertas ialah meningkatnya kemampuan berpikir dan memiliki perasaan yang lebih sensitif. Anak-anak yang berada pada fase remaja memiliki rasa penasaran yang tinggi. Pada tahap ini, orang tua dan diri sendiri memiliki peran penting agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja. Orang tua harus benar-benar mengawasi putra putri yang sedang mengalami perkembangan dimasa remaja. Meskipun pada masa remaja, anak-anak sibuk dengan kegiatan di luar, orang tua harus mengetahui aktivitas yang dilakukan anak dan teman-temannya. Orang tua harus memahami karakter remaja.

            Perubahan yang terjadi pada masa remaja ialah perubahan fisik. Pada masa ini, remaja mengalami lonjakan pertumbuhan, perubahan struktur kerangka, perkembangan otot dan otot serta perkembangan seksual dan hormonal. Pertumbuhan yang sangat signifikan akan terlihat perbedaannya.

            Karakter lain dari remaja ialah sosialisasi. Remaja memiliki kecenderungan bersosialisasi dengan teman sebaya dan memisahkan diri dari keluarga mereka. Meskipun menjauh dari keluarga, orang tua harus tetap mengawasi dan mengajak berkomunikasi agar tidak mengikuti lingkungan yang salah.

            Remaja juga mengalami perubahan dalam proses kognitif. Perubahan ini terjadi selama remaja. Praremaja mengalami pemikiran yang lebih tinggi, penalaran dan pemikiran abstrak. Proses kognitif dipengaruhi oleh sosialisasi keseluruhan. Artinya remaja akan berkembang secara berbeda pada tahap ini berdasarkan faktor individu. Perubahan karakter pribadi dan emosional juga terjadi dimasa remaja. Masa remaja adalah masa ketika emosi mulai tinggi. Remaja akan sibuk dengan diri sendiri karena mereka mulai mengembangkan diri dan berproses pemikiran dan kepribadian.

Menurut Dr. Barton D. Schmitt melaporkan dalam sebuah artikel "Remaja: Berurusan dengan Pemberontakan Normal," di situs web Children's Physician Network dilansir dari How to Adult. Remaja membentuk konsep diri dan rasa identitas mereka dengan membangun kemandirian dari orang tua, kadang-kadang terlibat dalam konflik verbal emosional dengan keluarga atau perilaku pemberontak lainnya.

            Pada masa remaja, anak mulai mengeksplorasi dan menegaskan identitas pribadi mereka. Remaja akan bersosialisasi dengan teman sebaya dan masyarakat umum. Disini, mereka akan berkembang. Pada proses berkembang, remaja juga mulai belajar mandiri dan menguji aturan dan batasan. Mereka akan menemukan pelajaran dan manfaat dari pengujian batas selama remaja.

            Remaja harus memiliki arah dalam pembentukan karakter agar menjadi remaja yang berkarakter baik.Pendidikan karakter ialah salah satu pendidikan yang membawa etika para remaja untuk melakukan suatu tindakan dalam hal-hal yang positif (ranakanews.com). Salah satu hal yang bermanfaat dalam usia remaja adalah dengan mengikuti kegiatan pendidikan karakter, dimana pendidikan karakter ini dapat membentuk para remaja kedalam keahlian khusus maupun bakat yang ada pada diri seorang remaja, sehingga kelak jika mereka dewasa akan memiliki keahlian maupun karakter yang dapat bermanfaat untuk kehidupan mereka.

Ada beberapa pendidikan karakter yang dapat diberikan kepada remaja meliputi berperilaku jujur, kreatif, percaya diri, santun, dan peduli. Remaja mengalami gejolak emosi karena perubahan berat dan tinggi badan yang berpengaruh juga terhadap perkembangan psikisnya (disdik.purwakartakab.go.id). Memahami karakter remaja itu penting agar dapat memilih metode yang tepat dalam mendidik. Proses pembentukan karakter pada pendidikan karakter harus menyesuaikan aspek yang dimiliki oleh remaja. Selain hasil sesuai harapan, pemilihan metode juga memiliki dasar dalam pemilihannya.