Bagi seseorang yang sering berpergian, tidur di tempat umum saat diperjalanan seakan menjadi hal yang biasa. Begitupun Aku, Aku seakan sudah terbiasa tidur di terminal, stasiun dan Airport. Saat berkunjung ke suatu tempat menggunakan bus dan tiba di tempat tujuan, aku lebih memilih tidur di terminal menunggu pagi. Hal yang sama saat aku menggunakan pesawat dan kereta namun Aku sering tidur di Airport karena transit atau datang lebih awal ke bandara. Aku tinggal di kota yang memiliki bandara belum International sehingga selalu transit untuk penerbangan jarak jauh. Selain itu, tempat tinggal yang jauh membuat Aku lebih awal datang ke bandara, apalagi untuk penerbangan setelah sholat subuh. Selain tidur di bandara domestik, Aku pernah tidur di luar negeri. Salah satunya ialah Kansai Airport di Osaka.


               Pertama kali Aku berkunjung ke luar negeri dengan waktu terbang yang lebih lama dari biasanya. Aku berangkat dari Indonesia sekitar pukul 05.00 WIB dan transit di KLIA. Setelah beberapa jam transit, Aku terbang menuju Kansai Airport. Aku tiba di Kansai Airport sekitar pukul 22.00 waktu setempat. Setelah mengambil bagasi, Aku mencari tempat pengisian air minum di lantai 1 terminal 1. Akupun sejenak meluruskan kaki sambil menambah isi perut dengan roti yang ada di tas. Selanjutnya, Aku menuju lantai 2. Aku menemukan tempat untuk istirahat menjelang pagi. Aku bertemu dengan beberapa orang yang berasal dari Indonesia. Kemudian, Aku menuju lantai 3 untuk melaksanakan sholat. Di lantai 3 ada mushola tepatnya paling ujung. Ruangannya sangat nyaman dan mushola terpisah antara laki-laki dan perempuan.
              Usai melaksanakan sholat, Aku mulai duduk di kursi yang siap Aku pakai untuk tidur. Sebelum tidur, Aku membuka sosial media. Untuk update status, Aku tidak perlu menyalakan Wifi portable yang Aku bawa. Aku menggunakan wifi Airport yang tersedia. Wifi cukup kuat dan tanpa password. Saat pagi tiba, Aku berburu makanan di Family Mart dan Lawson serta 7 eleven.