Kini Ia telah mengikuti pembelajaran secara online selama 3
semester. Course yang seharusnya Ia ikuti secara tatap muka harus berubah
menjadi online. Pada awalnya, Ia hanya membayangkan pembelajaran online hanya 1
semester, ternyata hingga saat ini. Selain itu, Ia juga harus merubah topik
penelitian. Penelitian yang seharusnya Ia lakukan di Beijing mengenai
perkembangan prakmatik Student Indonesia yang sedang study di Beijing, namun
Supervisor menyarankannya untuk penelitian di tanah air.
Study di Negeri orang tentunya
menemukan culture yang berbeda. Menurutnya, masyarakat setempat ramah meskipun
tidak kenal. Mereka tersenyum saat bertemu. Selain itu, Ia tidak dapat
beribadah di sembarang tempat. Jika Ia ingin menunaikan ibadah sholat Jum’at,
membutuhkan perjalanan menggunakan public transportation seperti MRT. Keberadaan
masjid tak jauh dari dome.Tidak terdapat fasilitas ibadah untuk muslim pada
area public. Saat melaksanakan sholat fardu, Ia melaksanakan di dome.
Musim di Beijing berbeda dengan di
Indonesia, terdapat 4 musim di Beijing. Menurutnya, ada beberapa yang perlu
dipersiapkan terhadap musim tersebut seperti prepare baju tebal dan lotion
untuk musim dingin. Bahkan, rekannya mengatakan bahwa kulit dapat berdarah saat
tidak menggunakan lotion dimusim dingin karena kulit kering.
Menurut Ismail, sistem pembelajaran
di Beijing sangat mengagumkan. Terdapat fasilitas perpustakaan 24 jam.
Mahasiswa dapat mengerjakan tugas di perpustakaan kampus. Jika ingin ke
perpustakaan, mahasiswa harus datang lebih awal karena kursi di perpustakaan
cepat penuh. Menurut pengalaman Ismail, Ia pernah datang pukul 08.00 waktu
setempat, kursi sudah penuh. Hingga Ia harus kesulitan mencari kursi kosong di beberapa
lantai.
Pembelajaran di Beijing berlangsung
pukul 07.00 hingga pukul 23.00. Ismail sendiri pernah mengikuti kelas pagi dan
kelas malam. Bagi International student memiliki kewajiban untuk mengambil mata
kuliah bahasa Mandari level 1 dan level 2. Selain itu, International Student
juga harus belajar mengenai sistem pemerintahan, culture dan event yang
selenggarakan di Beijing.
Ismail mengalami kendala saat study.
Menurutnya, case ini hanya untuk diri sendiri sebagai International Student. Ia
hanya sendiri di course yang Ia ambil. Ia berkolaborasi dengan mahasiswa lokal.
Ia harus beradaptasi karena bahasa yang digunakan sebagai bahasa penghantar lebih mendominasi
bahasa Mandarin. Ismail mengkonfirmasi kepada lecturer bahwa Ia International
Student. Mereka membantunya untuk beradaptasi dan mengumpulkan tugas menggunakan
bahasa Inggris.
Menurutnya, Ia tidak mengalami
kendala mengenai makanan. Ia seorang muslim. Teman-teman yang lebih awal study
di Beijing menginformasikan makan yang dapat Ia konsumsi dan makanan yang tidak
dapat Ia konsumsi. Di Kantin juga terdapat kantin untuk muslim.
Pada akhir perbincangan, Ismail
menyampaikan beberapa pesan. Untuk teman-teman yang berencana study di Cina,
teruslah berusaha dan bersemangat. Lakukan persiapan yang maksimal. Meskipun
dalam proses perkuliahan, bahasa Inggris yang digunakan, Ia merekomendasikan
juga untuk belajar bahasa Mandarin. Dengan kemampuan bahasa Mandari, Kita dapat
berkomunikasi dengan masyarakat lokal. Bahasa Mandarin penting untuk dikuasai
karena bahasa Mandarin telah menjadi bahasa International. Banyak manfaat yang
dapat kita peroleh saat menguasai bahasa Mandari. Ada banyak kesempatan untuk
internship atau magang. Dan yang menjadi pertimbangan untuk diterima pada
internship tidak hanya bahasa Inggris tetapi juga bahasa Mandarin. Internship
disana fleksibel. Tambah pengalaman dengan join Internship.
0 Komentar